UAS Metodologi Penilitan Sosial
1.Soal
: Metode
penilitan adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dengan
kegunaan tertentu, mengapa kita harus melakukan penelitan terkait dengan
permasalahan diatas. Uraikan dan
Jelaskan ?
Jawabannya
adalah : Karena selalu ada rasa ingin tahu di hati manusia
untuk mencari tahu sebuah kebenaran. Rasa ingin tahu yang dimiliki oleh manusia
akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang akan menuntun manusia tersebut
untuk berusaha mencari tahu jawabannya. Tentunya jawaban yang ingin di dapat
adalah jawaban yang benar ya, Nah untuk mendapatkan jawaban yang benar tersebut
perlulah dilakukan usaha-usaha yang dilandasi dengan pengetahuan yang benar,
salah satunya adalah dengan pengetahuan yang bersifat ilmiah. Itulah mengapa
harus ada penelitian ilmiah.
2.Soal
: Masalah
yaitu penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi,
buatlah permasalahan yang perlu dilakukan penelitian dilingkungan tempat
tinggal atau tempat kerja anda. Minimal 5 permasalahan yang aktual dan layak
untuk dilakukan penelitian !
Jawabannya
adalah : 1. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi seorang
wanita lebih menyukai pria yang tampan dari pada pria yang tidak tampan ?
2. Apakah
faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran virus merah muda di kalangan remaja
?
3. Apakah
faktor-faktor yang menyebabkan tingginya angka prevalensi jomblo di Indonesia ?
4.Apakah
faktor-faktor yang menyebabkan BBM naik ?
5.Apakah yang
menyebabkan kerusakan lingkungan disekitar kita ?
Selanjutnya, kita
harus mengumpulkan data sebagai unit yang akan kita teliti karakteristiknya.
contohnya ; ketika kita ingin mengumpulkan tentang statistik para jomblo, kita
harus mengumpulkan data dan karakteristik jomblonya saja. karakteristik ini
bisa dilihat dari berbagai segi. beberapa diantaranya dari segi demografi
(umur, jenis kelamin, tinggi, berat badan, dsb ) , sosial ( jenis pekerjaan,
tingkat pendidikan , status kesehatan, dsb )
, maupun ekonomi ( pendapatan harian, kepemilikan kendaraan pribadi dan
deposito berjangka)
Apabila data yang
kita ingin ketahui sudah dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah pengolahan
data,
Setelah data di olah,
maka data tersebut harus disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca para pembaca,
seperti dalam bentuk grafik, tabel, peta histogram, pictogram dan bukan
instagram
Untuk selanjutnya
adalah melakukan analisis data, pada analisis data inilah kita bisa menemukan
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan kita sebelumnya. Kita bisa mengetahui apa
saja faktor yang mempengaruhi seorang wanita lebih menyukai pria yang tampan
dari pada pria yang tidak tampan, faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran
virus merah muda di kalangan remaja, maupun faktor-faktor yang menyebabkan
tingginya angka prevalensi jomblo di Indonesia.
Nah terakhir, kalau
kita sudah mendapatkan jawaban dari penelitian kita, kita harus membuat laporan
penelitian agar hasil dari penelitian yang kita lakukan bisa diketahui olah
pihak terkait. Laporan penelitian ini
bisa disampaikan dalam bentuk tertulis, tidak tertulis ( melalui presentasi/
seminar) atau keduanya.
Setelah itu
selesailah penelitian yang kita lakukan, reader. Tahap paling akhir adalah
mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Terimakasih karena sudah bersedia
membaca. semoga bermanfaat
3.Soal : Teori adalah alur logika atau
penalaran yang merupakan seperangkat konsep, definis, proposisi yang disusun
secara sistematis dan mempunyai tiga unsur yaitu, 1 menjelaskan, 2 meramalkan,
3 pengendalian.Sebutkan dan Jelaskan
Fungsi ketiga unsur diatas !
Jawabannya
: 1.Menjelaskan
adalah menerangkan; menguraikan secara terang: ia sedang ~ maksud kedatangannya
2.Meramalkan adalah melihat (menduga) keadaan (hal) yg akan terjadi
3.Pengendalian
adalah proses, cara, perbuatan mengendalikan; pengekangan
4.Soal : Kerangka berpkir adalah suatu
model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan faktor yang telah diindentifikasikan sebagai masalah yang
penting, serta menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan
diteliti, kemudian disyntesaikan tentang hubungan variabel yang telah
dideskripsikan dan selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.Sebutkan dan jelaskan urutan untuk
membuat kerangka berpikir yang baik
Jawabannya : Kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang
melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya
, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi
setiap pemikiran selanjutnya
Kerangka berfikir yang
baik adalah:
1.Variabel-variabel yang diteliti
harus jelas
2.Diskusi dalam
kerangka berfikir harus menjelaskan hubungan/pertautan antar variabelyang diteliti dan teori yang mendasari
3.Diskusi harus dapat menunjukkan dan menjelaskan apakah
hubungan antar variabel itu positif
atau negative, berbentuk simetris, kausal, atau interaktif (timbale balik)
4.Kerangka berfikir tersebut dinyatakan dalam diagram (paradigma penelitian), sehinggamudah dipahami
5.Soal : Data adalah fakta, baik
berbentuk kualitatif maupun kuantitatif.Data kualitatif diperoleh melalui
pengamatan, sedangkan data kuantitatif diperoleh melalui pengukuran.Sebutkan dan Jelaskan beberapa macam skala
pengukuran yang digunakan ?
Jawabannya :
A. Skala Nominal
Skala Nominal yaitu skala yang
paling sederhana disusun menurut jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol
untuk membedakan sebuah karakteristk dengan karakteristik
lainnya. Skala nominal memberikan suatu sistem kualitatif untuk mengkategorikan
orang atau objek ke dalam kategori,
kelas atau klasifikasi.
Adapun ciri-ciri dari sekala nominal
adalah:
a) Kategori data bersifat mutually exclusive
(saling memisah).
b) Kategori data tidak mempunyai aturan yang
logis (bisa sembarang), Hasil perhitungan
dan tidak ditemui bilangan pecahan, Angka yang tertera hanya lebel semata.Tidak
mempunyai ukuran baru, Dan tidak
mempunyai nol mutlak.
Contoh : - Jenis Kulit : 1. Hitam,
2. Putih, 3.Kuning. Agka 1,2,3 hanya sebagai label saja.
B. Skala Ordinal
Skala Ordinal adalah angka yang diberikan
dimana angka- angka tersebut mengandung pengertian
tingkatan. Skala nominal digunakan untuk mengurutkan objek dari yang terendah ke tertinggi atau sebaliknya. Skala ini tidak
memberikan nilai absolute terhadap objek, tetapi hanya memberikan urutan (rangking) saja.[4]
Adapun ciri-ciri dari skala ordinal
antara lain : kategori data saling memisah, kategori data memiliki aturan yang logis, kategori data
ditentukan skala berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimilikinya. Contoh, urutan siswa di dalam kelas
berdasarkan tinggi badan, mulai dari
paling tinggi ke rendah, siswa dengan badan tertinggi diberi urutan ke- 1,
kemudian di bawahnya diberi
urutan ke- 2 dan seterusnya.
C. Skala Interval
Skala Interval dapat memberikan
informasi yang lebih dibandingkan dengan skala nominal dan skala ordinal. Skala interval mempunyai
karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya
interval yang tetap. Dengan
demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karaktersitik antara satu
individu atau obyek dengan
lainnya. Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka. Angka- angka yang dapat dipergunakan
dalam operasi aritmatika, misalnya
dijumlahkan atau dikalikan. Untuk
melakukan analisa, skala pengukuran ini menggunakan statistic parametric. Contoh :
Jawaban pertanyaan menyangkut
frekuensi dalam pertanyaan, misalnya: Berapa kali Anda melakukan kunjungan ke Jakarta dalam satu bulan? Jawaban:
1 kali, 3 kali, dan 5 kali. Maka angka-angka
1,3, dan 5 merupakan angka sebenarnya dengan menggunakan interval 2.
D. Skala Rasio
Skala Rasio pada dasarnya, memiliki
sifat seperti skala interval, tetapi skala ini memiliki nol mutlak yang dapat menunjukkan ketiadaan
karakteristik yang diukur. Panjang, kecepatan dan berat merupakan contoh skala rasio. Melalui skala ini kita
dapat menginterpretasikan perbandingan
antar skor. Sebagai contoh, tinggi pohon 20 m adalah dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan pohon yang
tingginya 10 m, kendaraan yang melaju
denagn kecepatan 60 km/ jam
adalah dua kali lebih cepat dibanding kendaraan dengan kecepatan 30 km/ jam. Contoh lain, Berat Sari 35 Kg sedang berat
Maya 70 Kg. Maka berat Sari dibanding dengan berat
Maya sama dengan 1 dibanding 2.
E. Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat Tidak Setuju
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya
Sangat Setuju diberi skor 5
Setuju diberi skor 4
Ragu-ragu diberi skor 3
Tidak setuju diberi skor 2
Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat Tidak Setuju
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya
Sangat Setuju diberi skor 5
Setuju diberi skor 4
Ragu-ragu diberi skor 3
Tidak setuju diberi skor 2
Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
F. Skala
Guttman
Skala Guttman dipergunakan untuk mendapat jawaban yang tegas yaitu "Ya-Tidak", "Benar- Salah", Pernah-Tidak Pernah", "Positif-Negatif", dan lain-lain
Skala Guttman dipergunakan untuk mendapat jawaban yang tegas yaitu "Ya-Tidak", "Benar- Salah", Pernah-Tidak Pernah", "Positif-Negatif", dan lain-lain
G. Skala Penilaian (Rating scale)
Skala
rating umumnya melibatkan penilaian tingkah laku atau performa seseorang yang hendak diteliti. Dalam skala rating ini,
seolah- olah penilai diminta oleh peneliti untuk menempatkan seseorang yang dinilai pada beberapa titik yang telah
disusun secara berurutan atau dalam
kategori yang menggambarkan tingkah laku seseorang tersebut
H. Skala perbedaan Semantik (Semantic
Defential)
Skala
pengukuran yang berbentuk semantic defferensial dikembangkan oleh Osgood. Skala
ini juga digunakan untuk
mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu
garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya” terletak dibagian kanan garis, dan jawaban
yang “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah
data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/ karakteristik tertentu yang dipunyai seseorang.
Contoh
:
Mohon
diberi nilai gaya kepemimpinan kepala sekolah
Bersahabat
5 4 3 2 1 Tidak Bersahabat
Tepat
janji 5 4 3 2 1 Lupa Janji
Bersaudara 5
4 3 2 1 Memusuhi
Mmpercayai 5
4 3 2 1 Mendominasi
Responden
dapat memberi jawaban, pada rentang jawaban yang positif samapai dengan negative. Hal ini tergantung pada persepsi
responden kepada yang dinilai. Responden yang memberi
penilaian dengan angka 5, berarti persepsi responden terhadap Kepala Sekolah
itu sangat positif, sedangkan bila
memberi jawaban pada angka 3, berarti netral, dan bila memberi jawaban pada angka 1, maka persepsi responden
terhadap kepala Sekolah sangat negative
6.Soal
: Tujuan pokok dilaksanakannya
penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Untuk
mencapai tujuan pokok tersebut antara lain harus melalui proses pengolahan dan
analisis data.Sebutkan dan Jelaskan
Proses Pengolahan dan Analisis Data
Jawabannya : Pengolahan data atau disebut juga proses
pra-analisa mempunyai tahap-tahap sebagai berikut: 1) editing data, 2)
penegmbangan variable, 3) pengkodean data, 4) cek kesalahan, 5) membuat
struktur data, 6) cek preanalisa komputer, 7) tabulasi.
Langkah 1 Editing Data: Proses editing merupakan proses dimana peneliti
melakukan klarifikasi, keterbacaan, konsisitensi dan kelengkapan data yang
sudah terkumpul. Proses klarifikasi menyangkut memberikan penjelasan mengenai
apakah data yang sudah terkumpul akan menciptakan masalah konseptual atau
teknis pada saat peneliti melakukan analisa data. Dengan adanya klarifikasi ini
diharapkan masalah teknis atau konseptual tersebut tidak mengganggu proses
analisa sehingga dapat menimbulkan bias penafsiran hasil analisa. Keterbacaan
berkaitan dengan apakah data yang sudah terkumpul secara logis dapat digunakan
sebagai justifikasi penafsiran terhadap hasil analisa. Konsistensi mencakup
keajegan jenis data berkaitan dengan skala pengukuran yang akan digunakan.
Kelengkapan mengacu pada terkumpulannya data secara lengkap sehingga dapat
digunakan untuk menjawab masalah yang sudah dirumuskan dalam penelitian
tersebut.
Langkah 2 Pengembangan Variabel: Yang dimaksud dengan pengembangan variable ialah
spesifikasi semua variable yang diperlukan oleh peneliti yang tercakup dalam
data yang sudah terkumpul atau dengan kata lain apakah semua variable yang
diperlukan sudah termasuk dalam data. Jika belum ini berarti data
yang terkumpul belum lengkap atau belum mencakup semua variable yang sedang
diteliti.
Langkah 3 Pengkodean Data: Pemberian kode pada data dimaksudkan untuk
menterjemahkan data kedalam kode-kode yang biasanya dalam bentuk
angka. Tujuannya ialah untuk dapat dipindahkan kedalam sarana penyimpanan,
misalnya komputer dan analisa berikutnya. Dengan data sudah diubah dalam bentuk
angka-angka, maka peneliti akan lebih mudah mentransfer kedalam komputer dan
mencari program perangkat lunak yang sesuai dengan data untuk digunakan sebagai
sarana analisa, misalnya apakah data tersebut dapat dianalisa dengan
menggunakan software SPSS?
Contoh pemberian kode data ialah, misalnya
pertanyaan di bawah ini yang menggunakan jawaban “ya” dan “tidak” dapat diberi
kode 1 untuk “ya” dan 2 untuk “tidak”.
Pertanyaan: Apakah saudara menyukai
pekerjaan saat ini?
Jawaban: a. ya b.
tidak
Untuk jawaban yang menggunakan skala
seperti pertanyaan di bawah ini, maka jawaban “sangat tidak setuju”, “tidak
setuju”, “netral”, ”setuju” dan “setuju sekali” dapat diberi kode 1,2,3,4 dan 5
untuk masing-masing jawaban.
Pertanyaan: Bagaimana pendapat
saudara mengenai tariff telepon saat ini?
Jawaban: a. sangat tidak setuju b.
tidak setuju c. netral d. setuju e. setuju sekali
Jika jawaban sudah dalam bentuk numeric,
misalnya penghasilan per bulan sebesar Rp. 3,500.000;00 atau frekuensi membaca
iklan sebesar 20 kali per bulan; pengkodean tidak perlu dilakukan lagi karena
bentuknya sudah numeric.
Langkah 4 Cek Kesalahan: Peneliti melakukan pengecekan kesalahan sebelum
dimasukkan kedalam komputer untuk melihat apakah langkah-langkah sebelumnya
sudah diselesikan tanpa kesalahan yang serius.
Langkah 5 Membuat Struktur Data: Peneliti membat struktur data yang mencakup semua
data yang dibutuhkan untuk analisa kemudian dipindahkan kedalam komputer.
Penyimpanan data kedalam komputer mempertimbangkan 1) apakah data disimpan
dengan cara yang sesuai dan konisten dengan penggunaan sebenarnya? 2)apakah ada
data yang hilang / rusak dan belum dihitung? 3) bagaimana caranya
mengatasi data yang hilang atau rusak? 4) sudahkan pemindahan data dilakukan
secara lengkap?
Langkah 6 Cek Preanalisa Komputer: struktur data yang sudah final kemudian dipersiapkan
untuk analisa komputer dan sebelumnya harus dilakukan pengecekan preanalisa
komputer agar diketahui konsistensi dan kelengkapan data.
Langkah 7 Tabulasi: Tabulasi merupakan kegiatan menggambarkan jawaban
responden dengan cara tertentu. Tabulasi juga dapat digunakan untuk
menciptakan statistik deskriptif variable-variable yang diteliti atau yang
variable yang akan di tabulasi silang. Di bawah ini diberikan contoh membuat
tabulalsi frekuensi dan tabulasi silang:
Tabulasi Frekuensi: untuk pertanyaan
“Berapa pengeluaran biaya telepon responden per bulan”
Pengeluaran
(dalam ribuan)
|
Frekuensi
|
Persentase
|
25.000 – 50.000
|
66
|
22%
|
>50.000 – 75.000
|
95
|
32%
|
>75.000 – 100.000
|
79
|
26%
|
> 100.000
|
60
|
20%
|
Total
|
309
|
100%
|
Analisis Data
Langkah-langkah
analisis data :
1.
Persiapan
2.
Tabulasi
3.
Penerapan data sesuai dgn pendekatan penelitian.
1. Persiapan
a.
Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi
b.
Mengecek kelengkapan data
c.
Mengecek macam isian data
2. Tabulasi
a. Memberi skor terhadap
item-item yang perlu
diberi skor. Misalnya : tes, angket, pilihan
ganda, rating scale,
dsb.
b. Memberikan kode terhadap item-item yang
tidak diberi skor.
c. Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodi-
fikasi dengan teknik analisis
yang digunakan.
d. Memberi kode dlm hubungan dgn pengolahan
data jika akan menggunakan
computer
3. Penerapan Data sesuai dgn pendekatan
penelitian
yaitu : pengolahan data yang
diperoleh dengan
menggunakan rumus-rumus atau
aturan-aturan
yang ada sesuai dengan pendekatan
penelitian
atau desain yang diambil.
makasih ya febrian ganteng...., ntr hari sabtu datang jam 4 ya kita uts bu yeni.. jgn lupa
BalasHapussip, insya allah
Hapus