Tugas Makalah Ilmu Jurnalistik Tentang Sejarah Surat Kabar di Bandar Lampung
Sejarah Surat Kabar
Di Bandar Lampung
|
|
|
|
|
Febrian Maulana (NPM 12022034P/Ilmu Komunikasi/S3)
|
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin,
banyak
nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat.
Segala
puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Sejarah Surat Kabar Bandar Lampung”.
Dalam
penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena
itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang
tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih,
dan kepercayaan yang begitu besar.
Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal,
semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah
yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang.
Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah
ini dapat lebih baik lagi.
Akhir
kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Bandar Lampung, Desember
2012
Penyusun
Febrian Maulana
Daftar
Isi
Abstrak ..............................1
Kata
Pengantar ..............................2
Daftar Isi ..............................3
Pendahuluan ..............................4
Landasan
Teori ..............................5
Pembahasan ..............................7
Kesimpulan ............................22
Penutup ............................24
Daftar
Pustaka ............................25
PENDAHULAN
Dewasa ini pers mengalami persaingan yang
sangat ketat , karena itu industri pers dituntut
untuk mengemas produk informasinya lebih baik lagi mengingat bisnis informasi sudah menjadi trend diawal millenium III.
Dalam bidang informasi,menguasai pangsa pasar dan masuk dalam persaingan ketat antara perusahaanmenjadi bagian penting dan tidak bisa di elakan karena masyarakat penikmatinformasi menjadikan berita sebagai kebutuhan sehari-hari yang tidak bisadiabaikan
keberadaannya.
Oleh karena itu, kehadiaran media
informasi baik milik pemerintah maupun swasta sangat menunjang
pengadaan informasi dan itu sangat diperlukan.
Informasi itu
bisa melalui media cetak maupun elektronik.
Karena itu, saat ini bisnis surat
kabar merupakan bisnis yang menggiurkan bagi pengusaha-pengusaha pers , selama
masyarakat Indonesia masih terikat dalam media konvensional , namun hal ini perusahaan pers perlu manajemen yang baik
untuk mencapai tujuan perusahaan dalam persaingan persurat kabaran dewasa
ini.
Oleh karena itu proses pemasaran pun menjadi hal yang diperioritaskan dalam
menetapkan strategi apa yang akan dilakukan.
Penulis disini yang akanmenguraikan mengenai proses
pemasaran pada surat kabar Harian Bandar Lampung .
Landasan Teori
Tujuan dan Manfaat
1.1 Tujuan (PKL)
Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya paraktek
kerja lapangan adalah melatihmahasiswa dalam
mempersiapkan dan menunjang sumberdaya manusia
agar dapatmemiliki pengetahuan, ketrampilan, inisiatif, kretif, dan
bertanggung jawab serta produktif.
1.2 Manfaat (PKL)
Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL), ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dapat dirasakan manfaatnya dan dikembangkan dilapangan, danmahasiswa juga mendapatkan
wawasan baik diperkuliahan maupun di perusahaan.
1.3 Ruang Lingkup Masalah
Dalam laporan ini penulis membatasi ruang lingkup permasalahan pada proses pemasaran pada surat
kabar karian Rakyat Lampung.
1.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam penyelesaian laporan ini penulis
menggunakan beberapa metode demi untuk menghindari kesalahan dan
kekeliruan dalam pengmbilan data.
Metode tersebut yaitu:
1. Metode WawancaraPengambilan metode
dilakukan dengan wawancara secara lisan dan berhadapanlangsung dengan
pimpinan dan karyawan perusahaan
.2. Metode Pengamatan
atau ObservasiPengumpulan data melalui melalui metode pengmatan langsung
pada objek yangdituju sebagai sumber informasi yang tepat. Penulis melakukan
pengamatan padasaat kegiatan yang sedang berlansung sehingga dapat memahaminya.
3. Metode Studi PustakaMetode ini ditempuh dengan mengumpulkan
bahan-bahan dari berbagai bukudan keterangan lain seperti internet yang
berhubungan dengan laporan ini.
1.5. Waktu
dan Tempat (PKL)
Dalam melaksanakan praktek kerja lapangan (pkl) ini penulis melakukan risetdengan
mendatangi obyek praktek kerja lapangan (pkl), kemudian mengamati dan menganalisa serta menuangkannya dalam sebuah laporan.
Penulis melaksanakan kerja di Surat Kabar Harian
Bandar Lampung , secara khusus meriset tentang sirkulasi koran mulai tanggal 8
Oktober 2011 sampai dengan 8 Nopember 2011 dan dibimbing langsung oleh bapak
Yono.
1.6. Sistematika Penulisan
Untuk meudahkan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini penulismembagi dalam beberapa bab
yaitu:
Bab I
Pendahuluan Pada
bab ini terdiri dari latar belakang pembuatan laporan kerja praktek, maksuddan tujuan, mekanisme dan pelaksanaan kerja praktek, metologi penelitian dansistematika
penulisan.
Bab II
Tinjauan Umum
menjelaskan tentang sejarah singkat agen koran tempat penulismelakukan
kerja praktek di Surat Kabar Harian Bandar Lampung , tentang status Pemasaran di Surat Kabar
Harian Rakyat Lampung dan tinjauan agen koran–koran
Bab III
Pembahasan Pada bab ini terdiri tentang apa saja
yang dibahas sesuai judul laporan kerja praktek “Sistem Informasi Pemasaran pasar Surat Kabar Harian Bandar Lampung”yang sudah di
jalankan penulis.
Bab IV Penutup
Berisi kesimpulan dari kerja praktek yang sudah
dilakukan dan saran-saran menurut pandangan penulis.
Pembahasan
Sejarah Singkat Surat
Kabar Harian di Bandar Lampung
1.Sejarah Koran Rakyat
Lampung
Pendirian harian rakyat Lampung merupakan buah
pemikiran Ardiansyah, S.H danJunaidi Djorhan,M.Pd, M.M. yang saat itu masing-masing sebagai GM dan pimpinan redaksi harian radar Lampung.
Pemikirannya, diperlukan satu Koranharian
lagi untuk memperkokoh posisi harian Radar Lampung yang saat itu sudahmenjadi market leader, maka
diperlukan Koran kedua untuk mengkafer segmentasiyang mungkin ditinggalkan Rada Lampung seiring dengan naiknya great
Radar Lampung.
Setelah melalui perencanaan yang matang, harian rakyat Lampung mulai terbit perdana 18 November 2002. Beberapa karyawan harian radar Lampung diikutsertakannya, yakni
Adi Kurniawan, Adi Pranoto, Eko Jaya Saputra, Fuci Ica Rani,dan
Wiyono. Kali pertama terbit 12 halaman yang terdiri 2 halaman warna dan
10halaman hitam putih. Berita yang disajikan, mengutamakan berita lokal,
denganformat koran umum.
Seiring berkembang, format
koran umum berganti menjadikoran kriminal.
Pertimbanganya, karena sebegitu besarnya pembaca
dikalangan ini,dan kala itu dimanfaatkan koran-koran kriminal yang terbit dari
Jakarta.
Oplah puntumbuh
cepat.
Hanya saja kurang mampu
memberi pemasukan iklan, dan banyak kritik bahwa koran ini menjauhi fungsinya yang
edukatif.
Walau format kriminal
sempat dipertahankan cukup
lama seiring mengarahkan pembaca setianya ke arah fungsi
edukatif, lambat laun koran ini menjadi format
umum yang elegan.
Tentu dengan
terus melakukan
perubahan-perubahan di sanasini, sehingga
mampu bersaing dengan cara sehat dengan Koran-koran yang sudahlebih dahulu
terbit di Lampung dan Koran terbitan Jakarta yang mau kelampung.Berkat
ketentuan, dan kerja keras segenap karyawannya, Harian rakyat Lampung yang tergabung
dengan Jawa Pos Group telah hadir di Provinsi Lapung denganoplah rata-rata
35.000 eks/hari dengan distribusi meliputi seluruh kotamadya dankabupaten yang
ada di Provinsi Lampung, mencangkup semua segmen yang adaterbit 16 halaman dengan 4 halaman yang warna.
Padahal
saat pertama diterbitkan,harian rakyat Lampung hanyak memiliki oplah sebanyak
5.000 eks/hari.
Hal inilahyang menjadi bukti bahwa Koran Rakyat Lampung cukup diminati MasyarakatLampung.
Harian Rakyat Lampung sendiri hadir dengan isi pemberitaan yangmemuat bidang politik, pendidikan, hokum, ekonomi, dan gaya hidup. Seiring perkembangan
yang semakin baik, setelah sempat berkantor di Graha Pena Radar Lampung, dan menyewa Ruko di Jl Teuku Umar No. 16C Kedaton Bandar Lampung, kini Harian Rakyat Lampung telah
memiliki Kantor Sendiri di Jl Ki Maja No. 69 Way Halim Kedaton Bandar
Lampung.Pada tahun 2007, Harian Rakyat Lampung dipercaya sebagai Koran tempat pengumuman lelang barang dan jasa Provinsi
Lampung. Dengan terpilihnya sebagisatu-satunya
media tempat pengumuman lelang barang dan jasa itu, menjadikanrakyat
Lampung referensi bacaan dunia usaha dan pemerintah kota maupun daerahdi
provinsi Lampung Upaya peningkatan kualitas
dalam segala aspek terus dilakukan. Termasuk salahsatunya memperkenalkan
rakyat lampung kepada masyarakat luas dengan program- program unggulan yang kami laksanakan, antara lain pemiihan guru favorit, pemiihan
toko favorit. Dibidang social, Harian Rakyat Lampung berupaya lebihdekat pembaca dengan melaukan program rutin Pasar
Murah.
Semua itu, dilakukanHarian Rakyat Lampung sebagai
bentik penghargaan segaligus ungkapan trimakasihuntuk masyarakat luas atas keprcayaan yang telah diberikan dan berharapkeprcayaan ini akan terus di jaga dengan baik.Ada pun kerja sama yang dibina Harian Rakyat Lampung, antara lain sebagai berikut:
1.Media/Koran resmi pemuatan info lelang yang ada di provinsi Lampung yangtertuang dalam SK Gubernur Lampung
No.481.1/3600/05/2006.
2.Pengumuman CPNSD yang dilakukan setiap tahun oleh BKD ProvinsiLampung.
3.Pengumuman Dana BOS yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan ProvinsiLampung.
4.Kerja sama dibidang publikasi dan pemasangan iklan yang dilakukan PemdaProvinsi Lampung.
5.Publikasi/iklan dengan Pemda Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung. 6.Publikasi/iklan dengan DPR Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung.
7.Publikasi/iklan dengan BUMD, BUMN dan perusahaan lainnya seprti PLN,PTPN VII (Persero), PT. Telkom, Perbankan, PDAM, Operator-operator seluler seperti Telkomsel, Indosat, XL, Ceria,
FIF, dan perguruan tinggi negrimaupun swasta.(Pendistribusian)
2.Sejarah Koran Lampung
Koran Lampung yang terbit perdana Pada Senin, 15
Desember 2008. menambah gegap gempita dunia Pers. Acara peluncuran Koran
Lampung edisi perdana cukup meriah. Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen
masyarakat. Hadir dalam kesempatan ini adalah jajaran walikota, jajaran Korem Lampung
dan beberapa tamu dari berbagai kalangan dan instansi.
Koran Lampung hadir untuk menjawab tantangan zaman
yang membutuhkan keterbukaan informasi, akurat, tajam, aktual dan terpercaya.
Media ini dapat menjadi stimulus dalam rangka percepatan pembangunan.
Keterbukaan informasi dari penyelenggara negara,
merupakan salah satu menu dalam Koran Ini. Informasi-informasi seputar
pembangunan disajikan dengan lugas dan tajam.
Koran Lampung didistribusikan ke-10 Kabupaten/Kota
yang berada di Lampung. Kabupaten Lampung Barat, yang merupakan kabupaten
terjauh dari provinsi Lampung tak luput dari incaran pemasaran koran Lampung.
Untuk menjawab tantangan informasi melalui dunia
maya, koran lampung juga menyediakan informasi edisi On-line. Edisi on-line
berisi rangkuman berita yang terbit pada hari tersebut. Pada edisi on-line
masyarakat dapat memberikan masukan, komentar, kritik, ataupun saran melalui
fasilitas hubungi kami.
Dalam pembuatan web ini saya (Supriyanto) dipercaya
untuk melakukan rancang bangun web koran lampung ini.
3.Sejarah Lampung Post
Harian Lampung Post meraih penghargaan sebagai koran terpopuler di
Provinsi Lampung dari Rakata Institute. Pemimpin Redaksi Sabam Sinaga beserta
awak redaksi menunjukkan trofi tersebut, Minggu (8-8). (LAMPUNG POST/IKHSAN)
Surat kabar yang tergabung dalam Media Group (Media Indonesia dan Metro TV) ini dibaca oleh 400 ribu orang setiap hari. Hasil survei yang melibatkan 2.400 responden itu dipaparkan di Hotel Nusantara, Bandar Lampung, Minggu (8-8).
Dua koran lokal lainnya, Radar Lampung (grup Jawa Pos) dan Tribun Lampung (grup Kompas Gramedia) berada di urutan kedua dan ketiga. Sedangkan untuk media elektronik, Lampung TV yang terpopuler.
Sebelumnya, Sabtu (7-8), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung juga menganugerahkan Saidatul Fitriah Award 2010 kepada wartawan Lampung Post, Agus Susanto. "Dua penghargaan ini kado ulang tahun terindah bagi Lampung Post yang genap berusia 36 tanggal 10 Agustus, besok," kata Pemimpin Redaksi Sabam Sinaga tadi malam.
Menurut Sekretaris Eksekutif Rakata Institute, Andri Satriawan, survei itu dilakukan periode Juni�Juli 2010. Survei diadakan di lima kabupaten dan satu kota, yakni Kota Bandar Lampung, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Pesawaran. "Survei pada setiap wilayah memiliki tingkat kepercayaan 95% dengan tingkat kesalahan diperkirakan sekitar 5%," kata Andri didampingi Dewan Penasihat Eko Kuswanto.
Menurut dia, Lampung Post mendapatkan presentasi peminat terbesar dengan nilai 7,60%. Urutan kedua Radar Lampung (7,37%), sedangkan harian pendatang baru Tribun Lampung (6,73%). "Beberapa koran lain tidak terlalu signifikan dipilih masyarakat, hal ini kemungkinan karena distribusi dan penyebarannya,� kata Andri.
Eko Kuswanto juga mengatakan hasil survei tersebut diketahui peranan konsumen dalam memilih Lampung Post lebih menitikberatkan kualitas berita. Dari data itu, responden memilih kualitas berita 56%, kemudahan memperoleh 17%, dan bermerek atau terkenal 12%.
Masalah harga menempati urutan keempat (9%) dan tampilan menarik (6%). "Rakata itu dibesarkan media. Kami melakukan survei untuk juga mengubah anggapan selama ini menyebut Rakata hanya survei politik. Kami juga melakukan riset-riset bisnis lain."
Eko Kuswanto menambahkan survei terhadap media itu dilakukan karena rasa ingin tahu potret media lokal di Lampung. Masyarakat membutuhkan bacaan dan tontonan informasi yang aktual, tepercaya, dan terdidik untuk pembacanya.
Rakata Institute adalah lembaga survei independen yang dikelola orang-orang profesional di bidangnya. Hasil penghitungan cepat (quick count) Rakata dalam Pilkada Lampung memiliki presisi tinggi. Lembaga ini lebih banyak bergerak di bidang politik serta menjadi rujukan dan sumber kajian akademik. Selain politik, belakangan Rakata juga terjun menyurvei media massa.
Surat kabar yang tergabung dalam Media Group (Media Indonesia dan Metro TV) ini dibaca oleh 400 ribu orang setiap hari. Hasil survei yang melibatkan 2.400 responden itu dipaparkan di Hotel Nusantara, Bandar Lampung, Minggu (8-8).
Dua koran lokal lainnya, Radar Lampung (grup Jawa Pos) dan Tribun Lampung (grup Kompas Gramedia) berada di urutan kedua dan ketiga. Sedangkan untuk media elektronik, Lampung TV yang terpopuler.
Sebelumnya, Sabtu (7-8), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung juga menganugerahkan Saidatul Fitriah Award 2010 kepada wartawan Lampung Post, Agus Susanto. "Dua penghargaan ini kado ulang tahun terindah bagi Lampung Post yang genap berusia 36 tanggal 10 Agustus, besok," kata Pemimpin Redaksi Sabam Sinaga tadi malam.
Menurut Sekretaris Eksekutif Rakata Institute, Andri Satriawan, survei itu dilakukan periode Juni�Juli 2010. Survei diadakan di lima kabupaten dan satu kota, yakni Kota Bandar Lampung, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Pesawaran. "Survei pada setiap wilayah memiliki tingkat kepercayaan 95% dengan tingkat kesalahan diperkirakan sekitar 5%," kata Andri didampingi Dewan Penasihat Eko Kuswanto.
Menurut dia, Lampung Post mendapatkan presentasi peminat terbesar dengan nilai 7,60%. Urutan kedua Radar Lampung (7,37%), sedangkan harian pendatang baru Tribun Lampung (6,73%). "Beberapa koran lain tidak terlalu signifikan dipilih masyarakat, hal ini kemungkinan karena distribusi dan penyebarannya,� kata Andri.
Eko Kuswanto juga mengatakan hasil survei tersebut diketahui peranan konsumen dalam memilih Lampung Post lebih menitikberatkan kualitas berita. Dari data itu, responden memilih kualitas berita 56%, kemudahan memperoleh 17%, dan bermerek atau terkenal 12%.
Masalah harga menempati urutan keempat (9%) dan tampilan menarik (6%). "Rakata itu dibesarkan media. Kami melakukan survei untuk juga mengubah anggapan selama ini menyebut Rakata hanya survei politik. Kami juga melakukan riset-riset bisnis lain."
Eko Kuswanto menambahkan survei terhadap media itu dilakukan karena rasa ingin tahu potret media lokal di Lampung. Masyarakat membutuhkan bacaan dan tontonan informasi yang aktual, tepercaya, dan terdidik untuk pembacanya.
Rakata Institute adalah lembaga survei independen yang dikelola orang-orang profesional di bidangnya. Hasil penghitungan cepat (quick count) Rakata dalam Pilkada Lampung memiliki presisi tinggi. Lembaga ini lebih banyak bergerak di bidang politik serta menjadi rujukan dan sumber kajian akademik. Selain politik, belakangan Rakata juga terjun menyurvei media massa.
4.Sejarah Lampung Ekspres
Era 90 an, media di Lampung belum begitu banyak
seperti hari ini. Baru 2 media massa yang eksis kala itu. Tamtama dan Harian
Lampung Post. Meminjam istilah dunia sepakbola, pemain media pada saaat itu
tidak begitu banyak. Dari catatan saya, Solfian Achmad, JA Koesri (alm), Matjik
Yatim, Martubi Makki (alm), Mas Edy Sutrisno, Nuril Hakim YHS dan Harun Muda
Indra Jaya (HMI) yang secara intens bercengkrama dalam dunia ini.
Terkait dengan hari jadi LE, mungkin saya akan banyak menyinggung keberadaan SKM Tamtama. Karena sejarah, menjadi perekat dalam harmonisasi penulisan ini. Di motori HMI, Syahrudin Syaropi (alm), Mattji Yatim dan Nuril Hakim, Tamtama eksis. Bayangkan, selain Lampung, pasar Tamtama juga masuk sedikit kawasan di Jawa Barat termasuk Banten.
Kalau mau jujur, Lampung dengan Tamtama nya, menorehkan sejarah kemajuan Pers Banten. HMI, Nuril, Ferry Heri Ch Burmelli dan termasuk saya –narsis he he he- pernah memberikan sedikit ilmu di negeri Atut dan Rano Karno. Dengan itikad selain pengembangan usaha, semangat ingin cawe-cawe mengembangkan dunia pers di Banten. Dan Alhamdulillah, meski Banten Ekspres mati suri, Banten Ekspres menjadi kawahcandra di muka nya pers Banten. Terbukti banyak nama-nama beken kini menduduki tempat-tempat strategis di media terbitan Banten alumni Banten Ekspres.
Di bawah kendali HMI, yunda Megawani, Matjik Yatim, Tamtama terus berjalan menuju dunia baru dengan label Lampung Ekspres.
Terkait dengan hari jadi LE, mungkin saya akan banyak menyinggung keberadaan SKM Tamtama. Karena sejarah, menjadi perekat dalam harmonisasi penulisan ini. Di motori HMI, Syahrudin Syaropi (alm), Mattji Yatim dan Nuril Hakim, Tamtama eksis. Bayangkan, selain Lampung, pasar Tamtama juga masuk sedikit kawasan di Jawa Barat termasuk Banten.
Kalau mau jujur, Lampung dengan Tamtama nya, menorehkan sejarah kemajuan Pers Banten. HMI, Nuril, Ferry Heri Ch Burmelli dan termasuk saya –narsis he he he- pernah memberikan sedikit ilmu di negeri Atut dan Rano Karno. Dengan itikad selain pengembangan usaha, semangat ingin cawe-cawe mengembangkan dunia pers di Banten. Dan Alhamdulillah, meski Banten Ekspres mati suri, Banten Ekspres menjadi kawahcandra di muka nya pers Banten. Terbukti banyak nama-nama beken kini menduduki tempat-tempat strategis di media terbitan Banten alumni Banten Ekspres.
Di bawah kendali HMI, yunda Megawani, Matjik Yatim, Tamtama terus berjalan menuju dunia baru dengan label Lampung Ekspres.
Perjalanan LE
Era Lampung Ekspres tidak terlepas dari peran PWI Lampung. Dimana agenda PWI Lampung mempertemukan HMI dan Raja Media Indonesia, Dahlan Iskan, yang sekarang Meneg BUMN-Jawa Post Group. Terjadilah merger antara LE dan Jawa Post dan berkantor di Jl. Sultan Agung. Saya adalah siswa pertama Lampung yang belajar dan menempa ilmu di Surabaya (Jawa Post), Jakarta (Merdeka) dan Palembang (Sumatera Ekspres). Perkawinan singkat terjadi. Baru sekitar dua tahun, perceraian tak dapat dielakkan.
Akibat perceraian itu, LE berkantor di Jl Diponegoro. LE kembali mandiri. Nama-nama seperti Fajrun Najah Achmad (sekarang sekretaris Partai Demokrat), Supriyadi Alfian (sekarang Ketua PWI Lampung) dan banyak wartawan-wartawan senior lain berkiprah.
Tantangan dan tuntutan masing-masing personal LE pun terus diwarnai dinamika tajam. Fajrun Najah Achmad mendirikan Mingguan Fokus. Saya dan Yulizar Kundo mendirikan Bandarlampung News bersama Kanda Yusuf Yazid di depan SMA Utama Jl Jend Sudirman.
Era Lampung Ekspres tidak terlepas dari peran PWI Lampung. Dimana agenda PWI Lampung mempertemukan HMI dan Raja Media Indonesia, Dahlan Iskan, yang sekarang Meneg BUMN-Jawa Post Group. Terjadilah merger antara LE dan Jawa Post dan berkantor di Jl. Sultan Agung. Saya adalah siswa pertama Lampung yang belajar dan menempa ilmu di Surabaya (Jawa Post), Jakarta (Merdeka) dan Palembang (Sumatera Ekspres). Perkawinan singkat terjadi. Baru sekitar dua tahun, perceraian tak dapat dielakkan.
Akibat perceraian itu, LE berkantor di Jl Diponegoro. LE kembali mandiri. Nama-nama seperti Fajrun Najah Achmad (sekarang sekretaris Partai Demokrat), Supriyadi Alfian (sekarang Ketua PWI Lampung) dan banyak wartawan-wartawan senior lain berkiprah.
Tantangan dan tuntutan masing-masing personal LE pun terus diwarnai dinamika tajam. Fajrun Najah Achmad mendirikan Mingguan Fokus. Saya dan Yulizar Kundo mendirikan Bandarlampung News bersama Kanda Yusuf Yazid di depan SMA Utama Jl Jend Sudirman.
Kata informasi berasal dari
kata Perancis kuno informacion (tahun 1387) yangdiambil dari bahasa Latin informationem yang
berarti “garis besar, konsep, ide”.Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam“pengetahuan yang dikomunikasikan”Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemasseseorang. Menurut Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak
informasi dapatmemengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuanmenimbulkan kesadaran yang
akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.Informasi adalah pesan (ucapan
atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuensdarisimbol,atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan ataukumpulan pesan
. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat
dicatatsebagai tanda-tanda, atau sebagaisinyalberdasarkangelombang.Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara darisistem dinamis. Para konsepmemiliki banyak arti lain dalam konteks yang berbeda.
[1]
Informasi bisa di kattakansebagai pengetahuan yang didapatkan dari
pembelajaran, pengalaman, atau instruksi
[2]
Namun demikian, istilah ini
memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya,
Struktur organisasi dan susunan organisasi
personalia Surat Kabar Harian RakyatLampung:
DewanRedaksi Copy editor
Copy editor
Dewan Redaksi WakilPimpinanPerusahaan RedakturPelaksana Personalia/umum Keuangan
Pemasaran Iklan Redaktur Staff Redaksi Pra cetak CopyeditorPimpinanRedaksi/Perusahaan
2.2 Visi Dan Misi2.2.1 Visi
Menjadi Koran harian yang terpercaya diprovinsi
lampung.
2.2.2 Misi
1. Menyajikan berita-berita yang aktual,
orisinil dan terpercaya.2. Memberikan informasiyang berimbang kepada masyarakat
pembaca.3. Menghadirkan informasi yang inspirative dan konstruktive.
2.3. Jenis
Usaha dan Kegiatan
Rakyat Lampung merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang persuratkabaran. Selain itu Rakyat Lampung juga
menyediakan jasa periklanan bagimasyarakat perorangan maupun instansi/perusahaan
2.4. Menajemen Organisasi1.
Pimpinan Redaksi
Bertanggung jawab
untuk memimpin semua pegawai untuk mencapai tujuan perusahaan.
2. Wakil Pemimpin
Perusahaan
Bertugas dalam membantu pimpinan dalam
melaksanakan tugasnya.
3. Dewan Redaksi
Bertugas memberi pertimbangan kepada bagian
redaksibaik diminta maupun tanpadiminta.
4. Redaktur Pelaksana
Bertugas mengkoordinir perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi tugas-tugakerekdasian dan bertanggung
jawab kepada pimpinan redaksi.
5. Asisten Redaktur
Pelaksana
Bertugas bersama-sama
redaktur pelaksana atau tanpa redaktur pelaksana ketikaredaktur pelaksana
berhalangan
6. Redaktur
Bertugas bersama-sama
redaktur pelaksana atau tanpa redaktur pelaksana ketikaredaktur pelaksana
berhalangan dan bertanggung jawab kepada pimpinan.
7. Staff redaksi
Bertugas untuk membantu redaktur serta masalah mengenai administrasikeredaksian.
8. Pra cetak
Mengatur tata letak gambar dan tulisan.
9. kopi editor
Bertugas untuk mengoreksi
dan memperbaiki tulisan dan ejaan yang benar sesuaidengan EYD.
10. Personalia/umum
Bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana
yang ada di perusahaan dan yangdibutuhkan oleh seluruh karyawan yang menunjang tugas dan tanggung jawabterhadap
perusahaan.
11. Keuangan
Mengurusin masalah yang bersifat finansial seperti mengatur uang masuk dankeluar.
12. Pemasaran
Bertanggung jawab atas pendistribusian surat
kabar kepada konsumen melalui paraagen yang
tersebar. Namun perusahaan hanya bertanggung jawab terhadap agen pertama.
Iklan
Memiliki tugas untuk
menerima pemasangan iklan dan menawarkan materi iklanyang akan dipasang kepada
perseorangan maupun instasi/peusahaan dengan caraface to face maupun via telepon, serta menangani
kontrak iklan yang akan di muat.
Kegiatan Pengolahan Data
Pengolahan data pemasaran
pada surat kabar harian rakyat Lampung dilakukansetiap hari kecuali hari minggu
dengan cara mengecek data pemasaran yang masuk setiap hari.
Adapun proses pemasaran pada surat kabar harian rakyat lampungsebagai berikut:
Proses pemasaran dimulai dari proyeksi semua redaktur pada malam hari,kemudiana
peliputan berita pada siang harinya oleh wartawan. Berita yang telah
diperoleh kemudian diketik dan dimulai pengeditan oleh
editor. Setelah memasukitahap pengeditan kemudian pengecekan oleh
copy editor,
hal tersebut dimaksudkanuntuk mengoreksi salah
kata, ejaan, kurang huruf
dan secara umum berhubungan erat dengan konsep sepertiarti, pengetahuan,negentropy,Persepsi,Stimulus,komunikasi,kebenaran, representasi, danrangsangan mental.Dalam beberapa hal pengetahuan tentang
peristiwa-peristiwa tertentu atau situasiyang telah dikumpulkan atau diterima
melalui proses komunikasi, pengumpulanintelejen, ataupun didapatkan dari
berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik.
Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atauditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman,
atau instruksi danalirannya.Informasi
adalahdatayang telah diberi makna melalui konteks.
Sebagai
contoh,dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel) seringkalidigunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di dalamnya.
Laporan labarugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara angka-angka di dalamnyamerupakan data yang telah diberi konteks sehingga menjadi punya makna danmanfaat.
Pengertian Sistem Informasi
I. Konsep Dasar A. Konsep
Dasar sistem
Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satudengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu.Secara sederhana, suatu sitem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atauhimpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berintraksi,saling tergantung satu sama lain,dan
terpadu.Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara
umum yaitu :
1. Setiap sistem terdiri dari
unsurunsur
2. Unsurunsur tersebut
merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
3. Unsur sistem tersebut
bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4. Suatu sistem merupakan
bagian dari sistem lain yang lebih besar.
B. Konsep Dasar InformasiSecara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan datadalam suatu bentuk yang lebih
bermguna dan lebih berarti bagi penerimanya yangmenggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah
diklasifikasikan ataudiolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
C. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASISitem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukankebutuhan pengolahan transaksi
harian yang mendukung fungsi oprasi organisasi
yang bersifat manajerial dengan
kegiatan strategis dari suatu organisasi untuk dapatmenyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan
untuk pengambilan keputusan.II. Komponen Dan Elemen Sistem
Informasia.
Komponen Sistem Informasisistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan(building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model,
komponenouput, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software,
komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling
berinteraksisatu dengan yang lainnya membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.1. Komponen inputInput mewakili data yang masuk kedalam sitem informasi. Input
disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang
dapat berupadokomun-dokumen dasar.2. Komponen modelKomponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model
matematik yangakan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis
data dengan carayang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.3. Komponen output
.Materi yang
telah siap kemudian diatur tata letaknya oleh bagian pra cetak yangmendesain
Koran agar tampiklannya menarik dan mudak dipahami oleh pembaca.Selanjutnya dicetak dalam bentuk astralon utuk diperbanyak atau dicetak.Pencetakan
itu sendiri di lakukan di PT Lampung Intermedia.Adapun cara-cara
yang dilakukan dalam pemasaran Koran yaitu:
1. Melalui agen
2. Melalui display
3. Melalui ekspedisi seperti SPG,
promosi pameran di daerah maupun dalam kotaSystem pengambilan
Koran dari agen:
1.
Cash discount
Yaitu bayar dimuka sebesar 8% tepat pada
waktunya pembayaran sebesar 6%
2. KonsinyasiYaitu
bila Koran yang ada di agen tidak laku dapat dilakukan retur dan dihargaiseharga
koaran yang laku
3. Inkaso/jatah putus
Yaitu mengambil sejumlah Koran dengan
mendapatkan discount 8%.
4. Gratis/perkenalanDiberikan kepada agen baru.
5. Dengan promosi iklan
baris gratisDengan adanya promosi iklan
baris tersebut di maksudkan agar si pemasangiklan mau berlangganan Koran
atau dengan kata lain yaitu barter
Masyarakat Lampung harus bangga memiliki koran lokal se-eksis
Harian LAMPUNG EKSPRES-plus yang notabenenya milik penduduk asli Lampung Buya
Harun Muda Indrajaya. Meskipun saat ini banyak koran-koran harian yang dimiliki
grup-grup raksasa, namun tidak membuat keberadaan LE jadi surut.
Bahkan harian yang kini bermarkas di Jl Urip Sumoharjo-Sukarame Bandarlampung ini, telah lama memiliki percetakan sendiri. Yang awalnya mencetak koran di percetakan lain, bahkan justru banyak harian lokal yang mencetak koran mereka di percetakan LE.
Di usianya yang ke-44 tahun tepatnya 4 Oktober 2012 ini, LE bahkan telah mengembangkan sayap mendirikan anak perusahaan Harian Ekspres. Peluncuran anak perusahaan Harian Ekspres pada 8 Juli 2012 lalu, sekaligus perayaan ulang tahun yang pertama koran yang tergabung dalam LE-Grup.
Ini sebuah pencapaian yang luar biasa, karena bisa bertahan dari tahun ke tahun dengan segala persoalan internal dan eksternal yang menghadang. Umur 44 tahun dihitung sejak diterbitkannya pertama kali Mingguan Tamtama.
Saya juga merupakan alumni yang pernah tergabung sebagai keluarga besar LE pada tahun 1996, yang pada saat itu berkantor di Jl Pattimura Telukbetung dan masih sebagai Koran Tamtama terbit mingguan, dimana saat itu mendapat tawaran dari Jawa Post Group.
Dengan kegigihan dan semangat Buya HMI, pemilik sekaligus pengelola Harian LE, berjuang untuk terus memajukan LE menjadi salah satu harian lokal yang terbit di Lampung.
Pada tahun 1997, Koran Tamtama meluncurkan edisi perdananya sebagai salah satu koran harian yang terbit di Lampung, dengan nama Harian Tamtama. Pada saat itu, untuk menerbitkan sebuah Koran harus memiliki Surat izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) yang sulit dan mahal mendapatkannya dan sewaktu-waktu bisa terancam diberangus (breidel) dengan cara mencabut SIUPP-nya, serta jabatan Pemimpin Redaksi pun langsung ditetapkan oleh Departemen Penerangan di Jakarta, hanya dua-tiga suratkabar yang ada di Provinsi Lampung, termasuk Mingguan Tamtama.
Dari sekian banyak koran harian yang kini terbit di daerah Lampung. Tidaklah mudah menerbitkan sebuah media cetak yang bisa bertahan lama. Untuk bisa bertahan menghidupkan media tidak hanya diperlukan uang belaka. Namun seorang yang punya idelisme untuk bisa bertahan menghadirkan media cetak secara terus menerus. Dan ini hanya ada didiri Buya Harun, selaku guru, sahabat sekaligus orangtua yang selalu membimbing saya.
Koran harian Tamtama tidak lama terbitnya karena harus berganti nama Harian LE yang bekerja sama dengan Jawa Post Group pimpinan Dahlan Iskan.
Bahkan harian yang kini bermarkas di Jl Urip Sumoharjo-Sukarame Bandarlampung ini, telah lama memiliki percetakan sendiri. Yang awalnya mencetak koran di percetakan lain, bahkan justru banyak harian lokal yang mencetak koran mereka di percetakan LE.
Di usianya yang ke-44 tahun tepatnya 4 Oktober 2012 ini, LE bahkan telah mengembangkan sayap mendirikan anak perusahaan Harian Ekspres. Peluncuran anak perusahaan Harian Ekspres pada 8 Juli 2012 lalu, sekaligus perayaan ulang tahun yang pertama koran yang tergabung dalam LE-Grup.
Ini sebuah pencapaian yang luar biasa, karena bisa bertahan dari tahun ke tahun dengan segala persoalan internal dan eksternal yang menghadang. Umur 44 tahun dihitung sejak diterbitkannya pertama kali Mingguan Tamtama.
Saya juga merupakan alumni yang pernah tergabung sebagai keluarga besar LE pada tahun 1996, yang pada saat itu berkantor di Jl Pattimura Telukbetung dan masih sebagai Koran Tamtama terbit mingguan, dimana saat itu mendapat tawaran dari Jawa Post Group.
Dengan kegigihan dan semangat Buya HMI, pemilik sekaligus pengelola Harian LE, berjuang untuk terus memajukan LE menjadi salah satu harian lokal yang terbit di Lampung.
Pada tahun 1997, Koran Tamtama meluncurkan edisi perdananya sebagai salah satu koran harian yang terbit di Lampung, dengan nama Harian Tamtama. Pada saat itu, untuk menerbitkan sebuah Koran harus memiliki Surat izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) yang sulit dan mahal mendapatkannya dan sewaktu-waktu bisa terancam diberangus (breidel) dengan cara mencabut SIUPP-nya, serta jabatan Pemimpin Redaksi pun langsung ditetapkan oleh Departemen Penerangan di Jakarta, hanya dua-tiga suratkabar yang ada di Provinsi Lampung, termasuk Mingguan Tamtama.
Dari sekian banyak koran harian yang kini terbit di daerah Lampung. Tidaklah mudah menerbitkan sebuah media cetak yang bisa bertahan lama. Untuk bisa bertahan menghidupkan media tidak hanya diperlukan uang belaka. Namun seorang yang punya idelisme untuk bisa bertahan menghadirkan media cetak secara terus menerus. Dan ini hanya ada didiri Buya Harun, selaku guru, sahabat sekaligus orangtua yang selalu membimbing saya.
Koran harian Tamtama tidak lama terbitnya karena harus berganti nama Harian LE yang bekerja sama dengan Jawa Post Group pimpinan Dahlan Iskan.
Dalam perjalannya kerjasama yang dijalankan dengan Jawa Pos
Group tidak bergitu mulus dan harus berakhir tidak lebih lima tahun, dimana
saat itu saya menjadi Redaktur Pelaksana bersama Priyo Susilo selaku GM utusan
Jawa Pos. Karena Buya Harun tidak ingin seluruh saham kepemilikan LE dikuasasi
Jawa Post Group.
Berpisahnya LE dengan Jawa Post berlangsung secara baik, kedua belah pihak berbagi saham, dimana percetakan dan kantor diambil alih Jawa Post, sementara nama LE dan sumber daya manusia tetap berada di induk LE.
Disini kegigihan Buya Harun harus diuji lagi, bagaimana harus mencari kantor baru dan mesin cetak untuk berkantor para karyawan LE.
Berpisahnya LE dengan Jawa Post berlangsung secara baik, kedua belah pihak berbagi saham, dimana percetakan dan kantor diambil alih Jawa Post, sementara nama LE dan sumber daya manusia tetap berada di induk LE.
Disini kegigihan Buya Harun harus diuji lagi, bagaimana harus mencari kantor baru dan mesin cetak untuk berkantor para karyawan LE.
Yang tadinya berkantor di Jl Sultan Agung (kini menjadi
kantor Radar Lampung) harus berpindah dengan menyewa salah satu gedung yang
berada di Jl Diponegoro Telukbetung.
Dalam perjalannya, memasuki tahun 2000, LE mulai bangkit. Dengan tim redaksi yang solid, berita-berita yang disuguhkan sangat ditunggu oleh masyarakat Lampung. Apalagi, Buya Harun selaku Pimpinan Redaksi saat itu selalu ikut memantau berita-berita yang akan diterbitkan.
Kisah pahit pindah kantor hingga mempunyai kantor sendiri di Jl Urip Sumohardjo sekarang ini, ini merupakan kisah menarik yang bisa diteladani terutama kegigihan Buya Harun dalam memperjuangkan keberadaan koran harian yang menjadi kebanggaan masyarakat Lampung.
Ini hanya segelintir cerita tentang LE, dan masih banyak lagi cerita-cerita dibalik kesetiaan para karyawan.
Dalam perjalannya, memasuki tahun 2000, LE mulai bangkit. Dengan tim redaksi yang solid, berita-berita yang disuguhkan sangat ditunggu oleh masyarakat Lampung. Apalagi, Buya Harun selaku Pimpinan Redaksi saat itu selalu ikut memantau berita-berita yang akan diterbitkan.
Kisah pahit pindah kantor hingga mempunyai kantor sendiri di Jl Urip Sumohardjo sekarang ini, ini merupakan kisah menarik yang bisa diteladani terutama kegigihan Buya Harun dalam memperjuangkan keberadaan koran harian yang menjadi kebanggaan masyarakat Lampung.
Ini hanya segelintir cerita tentang LE, dan masih banyak lagi cerita-cerita dibalik kesetiaan para karyawan.
Dan kini mungkin sudah tercatat lebih seratus wartawan alumni
LE sudah berkiprah di media lain. Bahkan sudah banyak mantan karyawan LE yang
mengelola koran-koran harian di Lampung sendiri. Artinya ketokohan Buya dalam
mendidik wartawan patut diacungkan jempol, karena banyak alumni LE sudah
sukses.
Buya Harun juga dalam kondisi kesehatannya belum pulih, tetap eksis dalam menulis setiap harinya dengan Numpang Liyu. Dimana wartawan-wartawan senior di Lampung saya hanya mencatat dua nama yang tetap eksis, selain Bapak Bambang Eka Wijaya dengan “Buras”, satunya adalah Buya Harun Muda Indrajaya dengan “Numpang Liyu”. Ini patut diteladani wartawan-wartawan muda menjadi kader generasi berikutnya.
Kedepan, saya berharap LE jangan terlena, dan terus meningkatkan kualitas, baik dari segi isi, penampilan, kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kualitas manajemen. Karena media cetak saat ini, dihadapkan dengan perkembangan media elektronik dan media maya, terutama terpaan dari ‘grup raksasa’ yang terus mengancam.
Buya Harun juga dalam kondisi kesehatannya belum pulih, tetap eksis dalam menulis setiap harinya dengan Numpang Liyu. Dimana wartawan-wartawan senior di Lampung saya hanya mencatat dua nama yang tetap eksis, selain Bapak Bambang Eka Wijaya dengan “Buras”, satunya adalah Buya Harun Muda Indrajaya dengan “Numpang Liyu”. Ini patut diteladani wartawan-wartawan muda menjadi kader generasi berikutnya.
Kedepan, saya berharap LE jangan terlena, dan terus meningkatkan kualitas, baik dari segi isi, penampilan, kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kualitas manajemen. Karena media cetak saat ini, dihadapkan dengan perkembangan media elektronik dan media maya, terutama terpaan dari ‘grup raksasa’ yang terus mengancam.
Tantangan dan Hambatan
Sewaktu masih berupa Mingguan
Tamtama dan
berkantor di Telukbetung, koran itu benar-benar ‘koran perjuangan.’ Mesin cetak
belum ada dan karenanya kudu numpang cetak di percetakan orang.
Pekerjaan pracetak dilakukan serbamanual karena saat
itu dunia belum memasuki zaman komputer, biaya cetak mesti dicari dulu,
wartawannya gonta-ganti, bahkan kantor pun masih nebeng. Pendek kata, jika
memang bukan “darah wartawan” yang mengalir deras di tubuh Bang Harun, niscaya
sudah tamatlah itu koran.
Tapi, sejarah berbicara lain. Dari Tamtama yang mingguan, eh malah naik kelas ke LE yang harian.
Tapi, sejarah berbicara lain. Dari Tamtama yang mingguan, eh malah naik kelas ke LE yang harian.
Mesin cetak pun sudah nangkring di kantor yang tak
nebeng lagi di Jalan Urip Sumoharjo, Bandarlampung.
Tentu ini sebuah pencapaian yang pantas diapresiasi,
yang menariknya diusahakan sendiri oleh Bang Harun, tanpa bekerjasama atau
suntikan modal dari pihak lain.
Sementara itu, Bang Harun sendiri di dalam karier kewartawanan beliau sempat menjadi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Lampung. Saat itu, PWI adalah wadah tunggal wartawan, dan karena itu upaya untuk memenangi persaingan menuju kursi nomor satu di organisasi itu mestilah lebih sulit. Berbeda halnya dengan kondisi sekarang manakala organisasi wartawan tumbuh subur bak jamur di musim hujan.
Sebagai orang yang pernah aktif di Mingguan Tamtama, oleh Bang Harun saya dipercaya untuk mengasuh rubrik seni ‘Cakrawala’ dan kemudian dipromosikan menjadi Redaktur Pelaksana.
Sementara itu, Bang Harun sendiri di dalam karier kewartawanan beliau sempat menjadi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Lampung. Saat itu, PWI adalah wadah tunggal wartawan, dan karena itu upaya untuk memenangi persaingan menuju kursi nomor satu di organisasi itu mestilah lebih sulit. Berbeda halnya dengan kondisi sekarang manakala organisasi wartawan tumbuh subur bak jamur di musim hujan.
Sebagai orang yang pernah aktif di Mingguan Tamtama, oleh Bang Harun saya dipercaya untuk mengasuh rubrik seni ‘Cakrawala’ dan kemudian dipromosikan menjadi Redaktur Pelaksana.
Rubrik seni yang saya asuh, kata orang, cukup berwibawa
dan sempat diapresiasi dalam tulisan Paus Sastra Indonesia Hans Bague Jassin di
majalah sastra Horison.
Namun, tentu saja segala pencapaian itu mesti dijaga dengan baik, karena perjalanan ke depan taklah sunyi dari tantangan. Menilik sejarahnya, pada masa Orde Baru pra-1998, yang menuntut sebuah koran mesti memiliki Surat izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) yang sulit dan mahal buat mendapatkannya dan sewaktu-waktu bisa terancam diberangus (breidel) dengan cara mencabut SIUPP-nya, serta jabatan Pemimpin Redaksi pun langsung ditetapkan oleh Departemen Penerangan di Jakarta, hanya dua-tiga suratkabar yang ada di Provinsi Lampung, termasuk Mingguan Tamtama, yang semula korannya polisi. Tantangan masa itu kiranya lebih berwajah politis, meskipun kendala finansial juga dialami oleh Tamtama.
Kini, pasca-1998 ketika kebebasan pers mengalami musim seminya, dengan mudah orang bisa menerbitkan koran karena tak diperlukan izin, bahkan Departemen Penerangan sendiri dibubarkan oleh Presiden Abdurrachman Wahid. Dengan bermunculannya aneka koran, majalah, teve swasta, media virtual, piranti gadget, maka menjadi tantangan berat tersendiri bagi LE untuk mampu bersaing dan tetap eksis. Kue iklan yang menjadi “makanan pokok” bisnis pers kini mesti diperebutkan secara bersama-sama. Dan tentu saja ini tidak mudah. Kita berharap, kiranya LE bisa”lulus ujian” lagi pada zaman kiwari ini
Namun, tentu saja segala pencapaian itu mesti dijaga dengan baik, karena perjalanan ke depan taklah sunyi dari tantangan. Menilik sejarahnya, pada masa Orde Baru pra-1998, yang menuntut sebuah koran mesti memiliki Surat izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) yang sulit dan mahal buat mendapatkannya dan sewaktu-waktu bisa terancam diberangus (breidel) dengan cara mencabut SIUPP-nya, serta jabatan Pemimpin Redaksi pun langsung ditetapkan oleh Departemen Penerangan di Jakarta, hanya dua-tiga suratkabar yang ada di Provinsi Lampung, termasuk Mingguan Tamtama, yang semula korannya polisi. Tantangan masa itu kiranya lebih berwajah politis, meskipun kendala finansial juga dialami oleh Tamtama.
Kini, pasca-1998 ketika kebebasan pers mengalami musim seminya, dengan mudah orang bisa menerbitkan koran karena tak diperlukan izin, bahkan Departemen Penerangan sendiri dibubarkan oleh Presiden Abdurrachman Wahid. Dengan bermunculannya aneka koran, majalah, teve swasta, media virtual, piranti gadget, maka menjadi tantangan berat tersendiri bagi LE untuk mampu bersaing dan tetap eksis. Kue iklan yang menjadi “makanan pokok” bisnis pers kini mesti diperebutkan secara bersama-sama. Dan tentu saja ini tidak mudah. Kita berharap, kiranya LE bisa”lulus ujian” lagi pada zaman kiwari ini
Koran Lampung yang terbit perdana
Pada Senin, 15 Desember 2008. menambah gegap gempita dunia Pers.
Acara peluncuran Koran
Lampung edisi perdana cukup meriah. Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen
masyarakat. Hadir dalam kesempatan ini adalah jajaran walikota, jajaran Korem
Lampung dan beberapa tamu dari berbagai kalangan dan instansi.
Koran Lampung hadir untuk
menjawab tantangan zaman yang membutuhkan keterbukaan informasi, akurat, tajam,
aktual dan terpercaya. Media ini dapat menjadi stimulus dalam rangka percepatan
pembangunan.
Keterbukaan informasi dari
penyelenggara negara, merupakan salah satu menu dalam Koran Ini.
Informasi-informasi seputar pembangunan disajikan dengan lugas dan tajam.
Koran Lampung
didistribusikan ke-10 Kabupaten/Kota yang berada di Lampung. Kabupaten Lampung
Barat, yang merupakan kabupaten terjauh dari provinsi Lampung tak luput dari
incaran pemasaran koran Lampung.
Untuk menjawab tantangan
informasi melalui dunia maya, koran lampung juga menyediakan informasi edisi
On-line. Edisi on-line berisi rangkuman berita yang terbit pada hari tersebut.
Pada edisi on-line masyarakat dapat memberikan masukan, komentar, kritik,
ataupun saran melalui fasilitas hubungi kami.
KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan PKL selama 2 bulan di surat kabar harian rakyatlampung, penulis menyimpulkan bahwa:
1.Rakrat lampung merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang persuratkabaran, yang senantiasa
menyajikan informasi dan beri-beri yang actual dan percaya .2.Prose pemasran dimulai dari proyeksi semua redaktur pada malam hari,kemudian peliput berita pada siang
harinya oleh wartawan.
Berita yang telahdiperoleh kemudian diketik dan di mulai pengeditan oleh editor.
Setelahmemasuki tahap pengediatan kemudian pengecekan oleh copy editor, haltersebut dimaksudkan untuk
mengoreksi salah kata, ejaan, kurang huruf. Materiyang telah siap kemudian diatur tata telaknya oleh bagian precetak yangmendesain
corel agar tampilannya menarik dan mudah dipahami oleh pembaca.Selanjutnya diprint dalm bntuk astrolon.
Pencetakan itu sendiri dilakukan diRakyat Lampung.
4.2 Saran
4.2.1 Saran Untuk Surat
Kabar Harian di bandar Lampung
Kelangungan kerja terselenggara berkat bantuan dari segi fasilitas, sarana dan prasarana.
Adapun factor yang lebih menunjang yaitu dari
segi penyajian beritatermasuk tampilan itu sendir.
Oleh karena itu, penulis
dengan segala kerendahan
hati
memberikan sedikit masukan yang mungkin berguna
bagi rakyat lampung, sra penulis adalah sebagai berikut:
1.Karyawan haru tepat waktu
2.Tampilan dan penyajian berita
sebaiknya disain semenarik mungkin
3.Halaman
Koran lebih diperbanyak
4.Berita tentang olah raga
lebih dilengkapi
5.Untuk pemasaranya lebih
ditingkatkankarena masih banyak masyarakat belummengenal surat kabar harian rakyat lampung
3.2.2 Saran Untuk Lembaga
Pendidikan Muhammadiyah Bandar Lampung
1.Membantu mahasiswa
mendapkan tempat praktek kerja lapangan(PKL) sudah baik, tetapi ada baiknya ditingkatkan lagi, seperti bekerjasama dengan perusahaan\
seperti Instansi kecil maupun besar.
Harus lebih banyak dan
lebihmenjalin hubungan yang baik.
2. Memberikan mata kuliah
dengan kebutuhan dunia kerja.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Surat Kabar Harian Rakyat Lampung. Sejarah Berdirinya Surat Kabar HarianRakyat Lampung
Surat Kabar Hraian Lampung
Ekspres. Sejarah Berdirinya Surat Kabar Harian Lampung Ekspres
Surat Kabar Harian Rakyat
Lampung. Struktur Organisasi dan susunan personalisaso harian rakyat lampung.
Surat Kabar Harian Rakyat Lampung
http://www.lampungpost.com
http://lampungekspres.blogspot.com/2012/10/dari-tamtama-jadilah-jenderal.html
Posting Komentar untuk "Tugas Makalah Ilmu Jurnalistik Tentang Sejarah Surat Kabar di Bandar Lampung"